Kamis, 18 Oktober 2012

Hujan Meteor Orionid, Minggu (21/10/2012) Dini Hari

Akhir pekan ini, para pengamat bintang akan menyaksikan fenomena hujan meteor yang berasal dari komet paling tenar sejagad, Halley, yang mengorbit matahari setiap 76 tahun sekali. Hujan meteor Orionid.

Hujan Meteor Orionid,Minggu (21/10/2012) Dini Hari

"Dimulai Minggu (21/10) dini hari antara pukul 01.00 sampai Subuh. Bisa dengan melihat arah rasi Orion, yaitu dari timur sampai atas kepala kita," jelas Profesor Riset Astronomi-Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin.

Pemandangan tersebut dapat terlihat seperti bintang jatuh  dan hanya berlangsung secara sekilas.

"Per jam ada 20 meteor dan tiga menit sekali ada satu  meteor, dan hanya beberapa detik kemudian akan terbakar. Ini terjadi  di ketinggian antara 70 sampai 100 km," lanjutnya.

Thomas juga menambahkan, meteor hasil sisa debu Komet  Halley tersebut tidak berbahaya karena  hanya berupa butiran halus saja.

Hujan meteor ini dapat disaksikan di seluruh wilayah  Indonesia dengan syarat cuaca cerah, medan pandang tidak terhalang, dan  jauh dari polusi cahaya. "Pengamatan jangan dari tengah kota. Polusinya cahayanya  kuat sekali," saran Thomas.

Sebelumnya, pada 8 Oktober 2012 terjadi puncak hujan meteor Draconids tahun 2012. Hujan meteror ini berasal dari sisa-sisa debu komet Giacobini-Zinner.

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar