Kamis, 18 Oktober 2012

Inilah Surat Cinta Pertama di Dunia

Zaman dulu teknologi memang tidak secanggih yang ada sekarang. Jika kitaingin berbicara dengan seseorang dari jarak jauh, kita hanya tinggal mengirimnya melalui sms atau telepon, atau di zaman sebelum adanya telepon, kita bisa mengirimkan surat melalui perantara Pak Pos. Tapi berbeda lagi dengandi zaman jauh sebelumnya, dulu sekali tidak ada kertas apalagi telepon, jadi orang-orang pada zaman tersebut mengirimkan surat dengan menggunakan batu.

Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya sebuah surat cinta dari masasekitar 2200 SM di lembah Niffer yang berjarak 150 km dari kota Baghdad, Irak, oleh Noah Kramer, yaitu seorang profesor dari Philadelphia University yangmenggali penemuan tersebut sekitar tahun 1889. Surat cinta tersebut berupaartefak yang menyerupai plat dari batu.

Inilah Surat Cinta Pertama di Dunia

Setelah diterjemahkan dari bahasa Sumeria, kemudian ke bahasa Indonesia,beginilah arti dari surat cinta tersebut.

Pengantin laki-laki, sayang untuk hatiku,


Kebaikan adalah ketampananmu, sayang,


Singaku, sayang untuk hatiku,


Kebaikan adalah ketampananmu, sayang


Engkau telah memikat hatiku,


Biarkanku berdiri, hingga hatiku bergetar disampingmu.

Pengantin laki-lakiku, ku kan dijemputmu menuju ke peraduan,

Engkau telah memikatku,

Biarkan aku berdiri gemetar disampingmu.

Singaku, ku kan dijemputmu menuju ke peraduan.

Pengantin laki-lakiku, biarkan ku membelaimu,

Belaian berharga ku lebih bernilai dari madu,

Hingga peraduan penuh madu

Biarkan saya menikmati keindahan dan kebaikanmu,

Singaku, biarkan aku membelaimu,

Belaian berharga ku lebih bernilai dari madu,

Pengantin laki-lakiku, Kau telah mengambil kesenangandari diriku,

Katakan pada ibuku, dan dia akan memberikan hidangan,

Katakan pada Ayahku, ia akan memberimuhadiah.

Ku tahu di mana saat menghibur semangatmu

Pengantin laki-lakiku, singgah dan tidurlah di rumah sampai fajarmenjelang

Hatiku, ku tahu cara menggembirakan hatimu,

Singaku, tidur dan singgahlah di rumah sampai fajar menjelang.

Kau ada, karena kau mencintaiku,

Biarkan aku berdoa dengan belaianmu,

Dewa tuanku, tuanku pelindung,

Shu-Sin, yang Enlil gladdens hati,

Berikan saya berdoa belaian Anda.

Tempat semanis madu, dimana kita berdoa dengan meletakkan tanganmu diatasnya,

Angkat tanganmu seperti kain gishban

Tengadahkan tanganmu diatas kain gishban....

Saat ini surat berbentuk artefak tersebut telah disimpan di MuseumArkeologi Istanbul, Turki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar